Senin, 01 Desember 2014

EXPERIENTAL LEARNING

Metode Experiential Learning adalah suatu metode proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung. Dalam hal ini, Experiential Learning menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.

Teori ini dikembangkan oleh David Kolb pada sekitar awal tahun 1980-an. Dengan mendasarkan teorinya pada filsafat empirisme dan pragmatisme, Kolb mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman. Pengetahuan dianggap sebagai perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman. Experiential Learninng kemudian menjadi dasar model pembelajaran experiential learning yang menekankan pada sebuah model pembelajaran yang holistik dalam proses belajar. Pengalaman kemudian mempunyai peran sentral dalam proses belajar.

Lebih lanjut, Kolb membagi belajar menjadi 4 tahap :

1)      Tahap pengamalan konkrit (Concrete Experience)

Merupakan tahap paling awal, yakni seseorang mengalami sesuatu peristiwa sebagaimana adanya (hanya merasakan, melihat, dan menceritakan kembali peristiwa itu).Dalam tahap ini seseorang belum memiliki kesadaran tentang hakikat peristiwa tersebut, apa yang sesungguhnya terjadi, dan mengapa hal itu terjadi.

2)      Tahap Pengalaman Aktif dan Reflektif (Reflection Observation)

Pada tahap ini sudah ada observasi terhadap peristiwa yang dialami, mencari jawaban, melaksanakan refleksi, mengembangkan pertanyaan- pertanyaan bagaimana peristiwa terjadi, dan mengapa terjadi.

3)      Tahap Konseptualisasi (Abstract Conseptualization)

Pada tahap ini seseorang sudah berupaya membuat sebuah abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep, prosedur tentang sesuatu yang sedang menjadi objek perhatian.

4)      Tahap Eksperimentasi Aktif (Active Experimentation)

Pada tahap ini sudah ada upaya melakukan eksperimen secara aktif, dan mampu mengaplikasikan konsep, teori ke dalam situasi nyata.

Experiential Learning merupakan model pembelajaran yang sangat memperhatikan perbedaan atau keunikan, karenanya model ini memiliki tujuan untuk mengakomodasi perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Selanjutnya Kolb menandaskan bahwa belajar merupakan suatu perkembangan yang melalui tiga fase yaitu, pengumpulan pengetahuan (acquisition), pemusatan perhatian pada bidang tertentu (specialization) dan menaruh minat pada bidang yang kurang diminati sehingga muncul minat dan tujuan hidup baru. Sehingga, walaupun pada tahap awal individu lebih dominan pada gaya belajar tertentu, namun pada proses perkembangannya diharapkan mereka dapat mengintegrasikan semua kategori belajar.

Rekomended:

http://ariefian84.wordpress.com/2010/07/21/teori-belajar-humanistik/

http://alliswellinfo.wordpress.com/2013/02/05/learning-from-experience-experiential-learning/

http://ratu-aby.blogspot.com/2012/01/proses-belajar-experiensial.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala kritik dan saran silahkan diposkan di sini