Senin, 02 Desember 2013

Sene Nu-baki

Tabuhkan lagi!!!

Gemerincing giring-giring pada kaki para Meo belum lelah membisikkan suara:

Tentang pedang yang memutuskan angin

Tentang nada yang melengking dari rahim Ahonit.

Sene Nu-baki: dengungmu air mata yg membanjiri gundukan makam batu.

Suara yang senantiasa mengingatkan kefanaan.

 

Jatuhkan sekali lagi air mata.

Banjiri saja bebatuan yang menandai pusara

Dan tak kau temukan lagi debu di ujung langitmu.

Jangan berhenti.

 

#Mamsena, Oktober 2013

Tentang Kekasihku

Kekasihku bukan malaikat

Namun ia adalah putri fajar dengan bejana biru

Yang meluapkan cerah ceria dalam puri samudera

Kekasihku bukan malaikat

Namun ia adalah ibu bagi dua bocah

Yang berlari riang di taman kata bernama Bila.

            #Supun, 01 Agustus 2013#

Selasa, 20 Agustus 2013

Orasi Kemerdekaan

Merdeka!!!

Sekalipun kita belum apa-apa untuk melangkahi ketujuh abjadnya.

Juga sekian abjad lain yang tersusun sebagai Indonesia,

dari Sabang sampai Merauke.

Merdeka!!!

Merah darah putih tulang berkibar.

Kami mencintai Pertiwi yang bebas

namun terlalu rapuh untuk mengasuh anak-anaknya.

Sosoknya tak lebih sejengkal tanah,

Diam kala rahimnya memuntahkan anak-anak haram:

Beradab (katanya) namun biadab.

Merdeka!!!

Enam dan delapan tak lebih dari angka

Yang juga dipakai untuk menakar segenggam maksiat,

Terhitung tegak atau juga mendatar.

Kita butuh revolusi, bukan reformasi.

Biar lantak lantas tersentak dengan sadar.

Merdeka!!!

#Manufui, 17 Agustus 2013, dibacakan pada kopdar Kemerdekaan 2K#

Selasa, 28 Mei 2013

Permulaan

Naijuf dan Feotnai...
Dari timur kurangkai asaku ke barat, jatuh di berandamu
Hujan dan terik hanya cerita sebentar saja
Pengembara adalah penulis prasastri tentang jejak langkah sang Putri
Di atas cadas, pada dedaunan, pada serpihan pohon-pohon tua
Menyeberangi sabana dan laut bergelombang buih:
Semua berawal dari sini.

#Kefa, 17/05/2013#

Senin, 20 Mei 2013

Autumn In Paris

Autumn in Paris:
Pada halaman-halaman kususuri makna yang buratkan pada kurva: Tara, Sebastien, Tatsuya.
Sesungguhnya hidup kita adalah sebuah novel dengan halaman yang hanya dibaca maju.
"Bukankah prolog dan epilog sekalipun selalu dibingkai sampul
- yang biasanya dipahami sebagai warna yang padat kata?"

#Kefa, 11/05/2013 - sesaat setelah menyelesaikan Autum in Paris#

Senin, 15 April 2013

Catatan Tentang Kamu

KAMU...
adalah penemuan tentang jejak yang ditinggalkan Adam dan Hawa
adalah kerinduan tentang Firdaus yang tersirat pada masa bocah
adalah benang yang menyatukan ketika Sang Agung memisahkan daratan dan air

Maka tetaplah seperti adamu
ketika segalanya adalah keniscayaan
dan misterimu selalu indah.

-Kefa, 15 April 2013-<

Tentang Kamu

KAMU...
adalah penemuan tentang jejak yang ditinggalkan Adam dan Hawa
adalah kerinduan tentang Firdaus yang tersirat pada masa bocah
adalah benang yang menyatukan ketika Sang Agung memisahkan daratan dan air

Maka tetaplah seperti adamu
ketika segalanya adalah keniscayaan
dan misterimu selalu indah.

-Kefa, 15 April 2013-

Kamis, 11 April 2013

Di Tapal Batas

Napan:
Sebuah pilar telah ditanamkan di sana
dan sejengkal menjadi proses panjang menyentuh jemarimu
ketika segalanya menjadi batasan antara tanah dan darah
nyawamu taruhannya.
adalah batas RI-RDTL
dan bersiaplah
aku tengah ke sana.

#Kefa, 11/04/2013#

Senin, 04 Maret 2013

R.I.P.

buat Oma Magdalena.

Setelah semuanya selesai,
dan kita mesti saling ucap sayonara.
Muasalmu debu, pula aku.
Pergilah, telah kau tutup kembaraanmu sendiri,
tanpa tangis dan air mata.
Tidurlah dalam keabadian
yang sudah kau jumpai.

#Bijaesunan, 04/03/2013#

Minggu, 03 Maret 2013

Pertemuan Tanpa Tanda Baca

Pada akhirnya malam selalu mengajakmu ke sana.
Kamu butuh satu mimpi malam ini kawan,
Entah apapun itu, segalanya telah disediakan bagimu.
(Beri aku satu bintang meski berbalut kabut sekalipun
agar kata demi kata yang kita bisikkan diangkat tinggi menjadi cahaya)


Itu catatan tentangmu kemarin, ketika aku masih bisa sempat membungkusmu dalam sepetak sobekan koran bekas bacaan bapak setiap pagi. Koran yang bertuliskan sederet nama: Anas, Antasari, Sri, bahkan pula Beni. Tetapi apa peduliku? Mataku lebih memilih bingkai kaca yang ada di sepasang bola matamu.

Sore tadi:
Hadirmu lagu Mars. Kita mesti bernyayi dan pertemuan ini tak perlu kita tutup. Cerita kita masih selalu bersambung

#Kefa, 01/03/2013#

Senin, 28 Januari 2013

Kol Bunga

(ft. Ino Sengkoen)
dipanggang langit berawan mencari kata lain untuk 'Kol Bunga'.
lalu brokoli dihalaman kamus pun enggan, karena lautmu kedalaman tak terukur.
sampai kisah kita menjadi jawaban, tiga kata terangkum di sana: More Than Words.
Lautmu kedalaman tak terukur, riakku getaran tak terhenti.
Pada akhirnya tak dapat kita tukarlepaskan tanya dengan jawab.
Just turn off the light. Now!


(Kefa-Kupang,27/01/2013)

Minggu, 20 Januari 2013

Memecah Waktu

beranda yang kita singgahi kemarin masih menunggu bingkisan cerita,
biar tak usang alang-alang dan bambu yang setia pada hujan dan terik.
padanya kita rekatkan semua nafas dan keringat sepulang sekolah.
memori kita adalah seragam putih merah yg dekil, berlubang pula, dan kita tambal sulam dengan cerita:
aksara-aksara, bilangan-bilangan, juga cambuk rotan.
Bahkan kerikil kecil yg setia mencumbui lutut-lutut kotor nan lucu.

benarkah rotan itu berujung emas??
apa kerikilmu telah menetaskan mutiara??
aku butuh itu, sekali lagi
...........
dia yg setia menyesakkan kepalaku dengan huruf dan angka.

(Penfui, 2012)