Minggu, 30 November 2014

Khazanah Tutur Orang Dawan “Huna Nakaf Mese – Oe Mata Mese: Konsep Yang Ilahi sebagai Sumber Hidup”

Orang Dawan merupakan sebutan general bagi kelompok masyarakat yang mendiami sebagian besar Pulau Timor bagian Barat. Dalam kehidupan sebagai satu tatanan sosial, unsur-unsur kebudayaan memegang peran penting dalam mengatur keharmonisan hidup. Secara tradisional unsur-unsur pembentuk tatanan masyarakat Dawan meliputi adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan. Salah satu unsur kebudayaan Atoin Timor yang hingga kini belum banyak diteliti adalah bahasa, secara khusus gaya tutur dan ungkapan-ungkapan yang mengandung filosofi hidup.
Di dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Dawan juga seperti bahasa-bahasa daerah lainnya dipergunakan sebagai alat dan sarana komunikasi sosial yang paling efektif dalam menyampaikan sesuatu. Bahasa Dawan juga digunakan di dalam kesusateraan lisan baik profan maupun suci walaupun selalu dalam konteks penyampaian maksud, pesan, arti dan makna sesuatu realitas. Di sini, bentuk simbolis bahasa Dawan sangat nampak karena apa yang diucapkan bukan apa yang dimaksudkan tetapi arti, makna dan nilai kebenaran yang lain di balik ucapan itu. Dan lagi setiap kata yang digunakan (apakah kata benda atau kata kerja) selalu dipasang dengan  padanannya. Padanan kata-kata itu bisa sinonim dan bisa juga berlawanan atau berbeda bentuk tetapi arti dan maksudnya sama atau hampir sama. Dalam kenyataan Bahasa Dawan memang sulit namun mengandung arti, makna dan nilai sesuatu kebenaran sebagaimana terlihat dalam bentuk -bentuk sastra lisan. Salah satu ungkapan bahasa Dawan yang umum dikenal adalah Nekaf Mese – Ansaof Mese. Ungkapan ini secara umum mengandung pesan bahwa orang Dawan hendaknya hidup dalam kesatuan, dan kesatuan yang dimaksud selalu berasala dari kedalaman diri manusia yang dibentuk dari pikiran dan perasaan. Dengan kata lain kesatuan yang dimaksud bukan menyangkut berada bersama sebagai satu kelompok social tetapi lebih dari itu kesatuan itu hendaknya menghantar manusia pada kemampuan untuk saling memberi dan menerima satu sama lain di bawah payung hati dan budi.
Sebenarnya ungkapan Nekaf Mese – Ansaof Mesemerupakan kata kunci atau kesimpulan yang menjadi intisari dari sebuah sistematika konsep. Di sini konsep Nekaf Mese – Ansaof mese menjadi sungai yang kelihatan. Sebagaimana sungai merupakan kumpulan anak-anak sungai yang menyatu, Nekaf Mese – Ansaof Mesemerupakan kesatuan atau rangkuman dari banyak pandangan hidup. Salah satu yang hendak penulis kemukakan di sini adalah pemahaman dasar Hun Nakaf Mese – Oe Mata Mese. Hun Nakaf Mese – Oe Mata Mese menjadi sebab yang mengakibatkan Nekaf Mese – Ansaof Mese. Butir Hun Nakaf Mese – Oe Mata Mese secara harafiah memiliki arti satu rumpun rumput – satu mata air. Konsep ini memuat pemahaman tentang satu sumber yang mengasalkan segala sesuatu. Sebagaimana satu sumber air menghidupkan rumput, demikian pula orang dawan hidup dari satu sumber hidup yang sama. Inilah yang menjadi alasan mengapa orang dawan harus hidup dalam kesatuan berdasarkan konsep ikatan Nekaf Mese-Ansaof Mese. Inilah salah satu butir kebijaksanaan lokal Orang Dawan yang dapat biasa dijumpai dalam pola tutur masyarakat Dawan.
Dalam pemahamanGereja, kesempurnaan itu ada di dalam Allah. Allah yang memperkenankan Dirinya dikenal dalam peristiwa inkarnasi menyatakan kepada manusia tentang tujuan-Nya, bukan untuk menghapus tetapi menyempurnakan apa yang telah dimulai-Nya sejak kisah penciptaan. Ia adalah pengasal segala sesuatu, dan segala sesuatu hidup dari Dia. Jika kebijaksanaan lokal orang Dawan di atas dihubungkan dengan kebijaksanaan Ilahi yang tersurat dalam Kitab Suci, maka ditemukan bahwa keduanya sejalan dalam memposisikan Allah sebagai Sumber yang memberikan hikmat kepada manusia untuk hidup dan berkarya. Dua teks Kitab Suci yang dapat dipakai sebagai pembanding adalah Mazmur 46:2-8 dan Kebijaksanaan Salomo 9:1-3. Allah adalah asal-muasal segala sesuatu. Sebagaimana satu sumber air memberi kehidupan kepada rumput, Allah member kehidupan kepada manusia. Karena itu manusia hendaknya hidup dalam kesatuan, kerukunan dalam semangat persaudaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala kritik dan saran silahkan diposkan di sini