Selasa, 04 April 2017

Experiential Learning dalam Pembelajaran

Pendahuluan
            Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Karena dari pengalaman kita bisa belajar. Menggairahkan pembelajaran di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu di antaranya memanfaatkan metode Experiential Learning.  Dalam hal ini berbagai kegiatan yang pernah dilakukan subjek belajar (murid/siswa) dalam pengalaman keseharian mereka dapat dijadikan suatu materi kegiatan yang menarik. Untuk menggerakkan motivasi belajar, proses belajar paling baik terjadi ketika subjek belajar telah mengalami informasi umum sebelum memeroleh bahan ajar yang akan dipelajari. Untuk menumbuhkan minat belajar dari subjek belajar, guru perlu menghadirkan pengalaman umum yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.  Dengan demikian, mereka (subjek belajar) dapat menunjukkan kemampuannya dalam hasil yang nyata.

Experiental Lerning (EL)
Experiential Learning (EL) diartikan secara sederhana merujuk pada belajar dari pengalaman. EL adalah suatu metode proses belajar mengajar yang mengaktifkan subjek belajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung. Maka metode ini akan bermakna dan berkesan ketika subjek belajar berperan serta dalam melakukan kegiatan.  Dari mengalami, mereka memandang kritis kegiatan tersebut, kemudian mereka mendapatkan pemahaman serta menuangkannya dalam bentuk lisan atau tulisan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, EL  menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
Metode EL tidak hanya memberikan wawasan pengetahuan konsep-konsep saja.  EL juga memberikan pengalaman yang nyata yang akan membangun keterampilan melalui penugasan-penugasan nyata.  Selanjutnya, metode ini akan mengakomodasi dan memberikan proses umpan balik serta evaluasi antara hasil penerapan dengan apa yang seharusnya dilakukan.

Experiential Learning
Traditional Content-based Learning
Aktif
Pasif
Bersandar pada penemuan individu
Bersandar pada keahlian mengajar
Partisipatif, berbagai  arah
Otokratis, satu arah
Dinamis dan belajar dengan melakukan
Terstruktur dan belajar dengan mendengar
Bersifat terbuka
Cakupan terbatas dengan sesuatu yang baku
Mendorong untuk  menemukan sesuatu
Terfokus pada tujuan belajar yang khusus
Gambaran umum perbedaan antara EL dengan cara tradisional

Dasar Pemikiran dan Keuntungan Penggunaan Experiential Learning
Metode Experiential Learning didasarkan pada beberapa pendapat  sebagai berikut:
  1.  Subjek belajar lebih baik dalam menangkap apa yang diajarkan ketika mereka terlibat secara langsung dalam pengalaman belajar
  2. Adanya perbedaan-perbedaan individual dalam hal gaya belajar yang sesuai
  3. Ide dan prinsip yang dialami dan ditemukan pembelajar lebih efektif dalam pemerolehan bahan ajar
  4. Komitmen peserta dalam belajar akan lebih baik ketika mereka mengambil tanggung jawab dalam proses belajar mereka sendiri
  5. Belajar pada hakekatnya melalui suatu proses.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metode EL dengan baik dan benar, antara lain:
  1. meningkatkan semangat dan gairah pembelajar,
  2. membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif,
  3. memunculkan kegembiraan dalam proses belajar,
  4. mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif,
  5. menolong pembelajar untuk dapat melihat dalam perspektif yang berbeda,
  6. memunculkan kesadaran akan kebutuhan untuk berubah, dan
  7. memperkuat kesadaran diri.

 Kerangka/langkah dasar EL


                       Briefing ---------  Activity   -------      Review

Briefing adalah tahap proses pengarahan pada individu atau kelompok sebelum melakukan pengarahan. Teknik-teknik yang perlu dikuasai antara lain:
  1. Setting dan Conditioning (pengaturan dan pengkondisian). EL menggunakan prinsip belajar yang menekankan pada perubahan aspek pemahaman akan hasil belajar tersebut.  Salah satu cara untuk memunculkan pemahaman adalah pengaturan situasi.  Dalam hal ini, seorang pengajar harus menyiapkan segala sesuatu yang akan dilakukan sehingga tercipta suasana yang mendukung.  Oleh karena itu, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pemahaman yang mendalam tentang kegiatan yang akan digunakan. Hal-hal yang dapat dikatakan sebagai pengaturan situasi antara lain lokasi  yang akan digunakan, sarana yang akan dipakai, tata letak, aturan main, kata-kata, intonasi, dan tempo yang digunakan saat penjelasan.
  1. Directing, yaitu proses pengarahan pada pembelajar tentang materi kegiatan yang akan dilakukan.  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengarahan antara lain:
    1. Dinamika bicara hendaknya disesuaikan dengan kondisi peserta dan juga situasi yang akan dimunculkan,
    2. gunakan alat bantu untuk memudahkan pembelajar  memahami tujuan kegiatan,
    3. definisikan kata-kata penting untuk menyamakan persepsi,
    4. demonstrasikan kegiatan yang harus dilakukan,
    5. jelaskan secara rinci prosedur kegiatan
    6. metode penjelasan dapat dilakukan dengan cara dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum,
    7. tanyakan kepada peserta apakah penjelasan dapat diterima/difahami dll. Seperti: apakah penjelasan saya tadi dapat dipahami ?
  1. Motivating. Pemberian motivasi dilakukan ketika pembelajar mengalami penurunan semangat.  Untuk mengatasi hal tersebut, pengajar dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
    1. jelaskan tujuan yang akan dijalankan,
    2. ungkapkan keuntungan yang akan diperoleh apabila melakukan kegiatan tersebut,
    3. tunjukkan hubungan antara yang akan dijalankan dengan aktivitas sebelumnya,
    4. tunjukkan kepercayaan kita bahwa mereka sanggup dan mampu melakukan kegiatan
    5. tunjukkan antusiasme kita, baik dengan gerakan, lisan, bahasa tubuh, dll.
    6. bila dianggap perlu ungkapkan pengalaman kita,
    7. beri tantangan yang realistik sesuai dengan kemampuan mereka.


Activity adalah tahap individu/kelompok melaksanakan kegiatan sesuai dengan briefing yang telah diberikan.
            Teknik-teknik yang perlu dikuasai pengajar yaitu:
  1. Observation. Observasi atau pengamatan yang dimaksud di sini adalah tahap memberikan perhatian yang intensif kepada kelompok untuk mengamati proses kelompok selama melaksanakan kegiatan.  Tahap ini menjadi sangat penting sebagai bahan untuk review.  Hal-hal yang perlu diperhatikan
a)      mengamati segala perilaku individu yang muncul selama kegiatan berlangsung
·   Apa yang dilakukan individu dan apa reaksi individu lainnya atas reaksi tersebut
·   Sebab-akibat/aksi-reaksi yang positif maupun negatif
b)      mengamati dinamika kelompok dalam menyelesaikan tugas, masalah, dll.
·   pola interaksi antarindividu
·   proses penyelesaian tugas (pemanfaatan waktu, sumber daya, dll.)
c)      mencatat hasil pengamatan tersebut (no 1 & 21) sebagai bahan untuk review
d)     bila perlu ingatkan perkembangan waktu
  1. Safety Control (Pengamatan keamanan)
Fasilitator wajib memperhatikan dan menjaga keamanan pembelajar dari hal-hal yang sekiranya akan membahayakan mereka, baik secara fisik, mental, emosional, sosial, dan rohani.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan antara lain:
a.       Perhatikan keamanan lingkungan fisik dari lokasi yang akan digunakan
b.      Perhatikan kondisi peserta, misalnya kata-katanya, intonasinya, bahasa tubuhnya, raut mukanya, tatapan matanya dll
  1. Intervention (intervensi)
Intervensi adalah kondisi pengajar ikut campur dalam proses kelompok, yang disebabkan antara lain;
a.       individu/kelompok salah mempersepsi kegiatan  yang harus dilakukan
b.      individu/kelompok tidak menemukan alternatif pemecahan masalah atas persoalan yang sedang dihadapi
c.       konflik yang berkepanjangan dalam kelompok
d.      adanya indikasi ancaman yang membahayakan individu/kelompok


Review adalah tahap pembelajar dibantu untuk melihat dan memandang secara kritis apa yang dipelajari (apa, mengapa, dampak yang terjadi), lalu menarik insight/pelajaran dari pengalaman tersebut untuk diterapkan dalam kehidupannya. Pada tahap ini diharapkan terjadi proses EL pada individu maupun kelompok.
Langkah standar untuk mempermudah proses review dapat digunakan proses ini:

 

WHAT             -           SO WHAT       -           WHAT NEXT


1.      WHAT
      Tahap-tahap yang perlu dilakukan yaitu:
  1. Tahap kejadian, yaitu tahap  individu/kelompok menghadirkan  kembali kejadian/pengalaman yang dialami dan yang muncul. Hal ini bisa dilakukan dengan aneka permainan (memory games) guna merangsang subjek belajar menghadirkan kembali lalu menceritakan pelajaran yang baru saja dialami. Banyak teknik untuk hal ini, tergantung kreativitas pengajar untuk menggunakan mana yang mampu membuat subjek belajar berpartisipasi secara aktif.
  2. Tahap latar belakang dan dampak, yaitu tahap di mana pengajar menanyakan kepada individu/kelompok, kenapa hal itu terjadi dan dampak apa yang timbul. Perlu diperhatikan jenis kata tanya dan bentuk pertanyan, misalnya mengapa, bagaimana, apa pendapat anda, dst.

2.      SO WHAT
Fase ini untuk mencari arti atau makna di balik kejadian. Pengajar mengajak pembelajar untuk melihat secara kritis apa yang terjadi dan dampak yang ditimbulkannya, lalu dikonfrontasikan dengan nilai-nilai yang dimilikinya, yang akhirnya membuat kesimpulan sehingga menjadi pelajaran bermakna.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, antara lain;
  1. Fish bowl: pembelajar dibagi ke dalam peran pengamat dan pemain. Pengamat diminta untuk memberi tanggapan atas apa saja yang diungkapkan oleh pemain tersebut.
  2. Simbol/konsep: individu/kelompok atau pengajar mencoba menggambarkan apa yang diungkapkan oleh pembelajar ke dalam bentuk gambar/symbol berdasarkan criteria-kriteria tersebut. Dengan cara ini akan memudahkan individu/kelompok menemukan makna dari suatu kejadian.
  3. Langsung: pembelajar mengajak individu/kelompok untuk melihat makna dari suatu kejadian, segera setelah individu/kelompok mengungkapkan kejadian yang dialaminya.
Beberapa model pertanyaan yang dapat digunakan:
·         Pelajaran apa yang didapat dari pengalaman/kejadian tersebut?
·         Apakah hal tersebut mengingatkan pada sesuatu?
·         Hal menarik apa yang dapat kita peroleh dari kejadian/pengalaman tersebut?
·         Sesungguhnya apa yang dapat dilakukan agar tidak mengalami hal serupa di masa yang akan datang?

3. WHAT NEXT
Fase ini adalah fase di mana pembelajar merencanakan penerapan pelajaran yang didapat dari kejadian/pengalaman yang terjadi.
Beberapa model pertanyaan yang dapat digunakan:
·         Bagaimana anda menerapkan pengalaman ini?
·         Apa yang anda sukai untuk melakukan ini?
·         Bagaimana manfaatnya bila kita menerapkan ini?
·         Perubahan apa yang anda akan lakukan dari pengalaman ini?

Penutup
EL dapat dimanfaatkan dalam pengajaran keterampilan berbahasa, terutama dalam keterampilan berbicara dan menulis.  Berdasarkan banyak sharing pengalaman mengajar oleh beberapa pengajar, didukung referensi lain yang ikut mengapresiasi keunggulan metode EL dan wawancara di kelas metode EL  memiliki keunggulan  di antaranya  meningkatkan semangat pembelajar karena pembelajar aktif,  membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif karena pembelajaran bersandar pada penemuan individu, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar mengajar karena pembelajaran dinamis dan terbuka dari berbagai arah, dan mendorong serta mengembangkan berfikir kreatif karena pembelajar partisipatif untuk menemukan sesuatu.
Dari pemaparan ini disimpulkan bahwa metode belajar EL dapat menjadi salah satu metode yang dapat digunakan oleh para pengajar dalam menanamkan materi ajar kepada subjek belajar. Tentu metode ini bukan satu-satunya yang manjur dan tepat untuk digunakan. Merujuk pada keberagaman individu dengan kekhasan masing-masing yang unik, banyak metode mengajar dapat digunakan. Tulisan kecil ini merupakan salah satu masukan bagi para pengajar agar semakin kaya dalam kreativitas mentrasfer pengetahuan kepada subjek belajar yang dipercayakan kepada mereka.


Catatan:

Tulisan kecil ini merupakan rangkuman Experiental Learning, salah satu tema dalam Mata Kuliah Psikologi Pelatihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala kritik dan saran silahkan diposkan di sini