Selasa, 02 Januari 2018

Caligula Atau Saya – Catatan Asal-asalan Sebelum Membaca Caligula

Karena beberapa alasan banyak buku yang sudah saya beli tidak pernah saya buka. Belum sempat. Tetapi itu bahasa bohong dari kolektor buku yang munafik. Aslinya sebenarnya terlalu malas membaca buku. Itu cerita 2017. Untuk tahun 2018 saya sudah memutuskan, bahwa mulai hari pertama tahun ini akan saya mulai dengan membaca buku.
Yang lama tetapi baru: Orang Aneh, Sampar, Caligula
Niat itu saya wujudkan. Secara acak saya mengambil salah satu buku lama yang baru. atau buku baru yang lama. Saya bingung bagaimana menyebut mereka itu. Koleksi lama yang masih perawan tak juga terbaca sejak dibeli. Iya, koleksi lama, buku-buku yang sudah lama menghiasi rak buku namun belum terjamah. Banyak yang masih dalam segel plastik. Cara mengambil secara acak menghantar saya pada perjumpaan dengan Albert Camus dan Caligula-nya. Saya sendiri sampai kaget. Saya tidak percaya takdir, juga jodoh. Bertemu Camus dan Caligula bukan takdir-bukan jodoh. Tetapi begitulah. Bahkan diantara buku Albert Camus yang saya miliki: Orang Aneh dan Sampar, Caligula yang muncul. Mungkin ini salah satu bakat judi yang saya miliki. Hah... 
Membuka segel palstiknya, aroma tubuh buku yang terdiri dari campuran kertas, tinta juga lem membangkitkan hasrat. HSSSSSSHHHHH... Saya menghirupnya dalam-dalam. Menggoda. Dan mendadak saya rakus. Dan buku itu saya buka.
O iya, sebelum lupa. Nama Albert Camus sendiri sebenarnya tidak asing. Pertama kali saya mendengar nama itu beberapa tahun silam. Tepatnya ketika tengah menyelami ilmu filsafat, khususnya ketika mencoba mengenal para pemikir eksistensialis Perancis. Yang saya ingat tentang Camus adalah bahwa hidup manusia penuh absurditas. Manusia yang bergerak menuju masa depan hanya akan semakin dekat kepada kematian. Menghadapi ini manusia melarikan diri pada hal seperti agama, atau malah memilih bunuh diri. Gerakan ini menurut Camus hanya punya satu solusi: pemberontakan – keberanian menghadapi hidup. PERLU SAYA BERI CATATAN DI SINI: Ingatan tentang Camus ini tidak memadai. Perlu dilengkapi dengan referensi yang benar – bagi siapa saja yang ingin menyelami pemikiran Camus. Saya tidak.
Lalu Caligula? Saya pernah mendengarnya. Hanya mendengarnya. Sepintas. Jauh dari memadai. Dan saya miskin, sangat miskin tentang dia. Sebenarnya bagusnya adalah saya mencari dahulu catatan tentang Caligula sebelum menyelami Caligula-nya Camus. Tetapi nanti. Kalau demikian, kenikmatan buku ini bisa berbeda. Jalani saja yang ini. Tak ada metode baku untuk diri sendiri. Kalaupun perlu, nanti tinggal saya balik kembali urutannya.
Cover DVD film Caligula
Link gambar dari sini
Seingat saya, pernah saya dan sekelompok teman menonton film berjudul Caligula. Malam-malam kami tonton fim itu. Ekspresi tak jelas. Lha bagaimana, nonton dalam keadaan lampu dipadamkan. Hanya bayangan gestur dan helaan napas dengan jelas menunjukkan deraan tegang-lemas bergantian. Apa benar ada manusia yang anehnya separah itu? Pertanyaan tidak penting. Menurut catatan, memang demikian adanya Caligula. Tetapi namanya film, seperti halnya film pada umumnya, hal yang biasa harus dikemas luar biasa agar mendapat pasar dan mendatangkan keuntungan. Ingat kan, bagaimana sebuah buku jatuh yang hanya sepersekian detik mesti dibuat gerak-lambat hampir semenit, bahkan diulang dua-tiga kali. Seperti begitu itulah. Tentu tidak semua. Banyak film yang bagus-bagus. Kesimpulan saat itu: Caligula gila. 
Mengingat kesimpulan bahwa Caligula itu gila malah membuat saya berkaca. Bisa jadi saya yang gila, sementara Caligula adalah kewarasan paling sempurna? Bah!!! Ah, sudahlah. Sekarang saatnya baca buku.  Baiklah, mulai. Caligula-nya Camus adalah tiga buah drama yang dibukukan. Drama pertama adalah Caligula, yang kemudian menjadi judul buku ini. Kesimpulan tentang siapa yang waras dan siapa yang gila akan saya sampaikan setelah menggelutinya.
Jombor, 1 Januari 2018.

2 komentar:

  1. Ekspresi yang menarik... ... semoga terus berkembang.... Saya ingin berbagi article tentang Wawancara dengan Albert Camus (imajiner) di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/08/wawancara-dengan-albert.html

    BalasHapus
  2. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Segala kritik dan saran silahkan diposkan di sini