Kamis, 27 Februari 2014

Sejarahmu: Setelah Esok Nanti

Malam jatuh lagi, rasamu resah tak karuan dalam kenangan dan bayangan, jantungmu hanya air mata. Kesepian menjadi teman setiamu.

Sampai sepekan berlalu, perlahan kau sadari duniamu telah berubah, memaksamu belajar menjadi semacam serangga yang mampu beradaptasi, meski perlahan.

Sosok waktu pun pesat dalam hari-hari menjadi hitungan bulan, ruang dan waktu telah kau terima sebagai kenyataan yang tak dapat kau hindari. Masa lalu hanya sebuah film berdurasi pendek yang sesekali menghiburmu dengan konyol.

Ketika setahun terlewat, kau terlampau sibuk. Bahkan untuk mengingat bekas bantalmu pun tak sempat. Warna-warni istanamu yg kau huni dengan membayar sejumlah rupiah pun kau ingat hanya sebagai sejarah. Dan tak sulit bagimu mengembalikan kesadaran untuk melihat, bahwa kau hidup dalam kenyataan.

Akhirnya semua selesai. Kita hanyalah kisah usang yang pernah mengisi panggung dengan peran aneka ragam. Kau lupa semuanya.

(….dan kutuliskan ini dengan tangan malam yang menjemput fajar, saat helai demi helai pakaian kau luruhkan ke dalam kopormu, diiringi kokok ayam, dan…, kita bukan siapa-siapa untuk menutup sebuah Purnama).

(Penfui, 29 Februari 2012)

5 komentar:

  1. Akhirnya semua selesai. Kita hanyalah kisah usang yang pernah mengisi panggung dengan peran aneka ragam. Kau lupa semuanya.

    BalasHapus
  2. Kira2 "KAU" itu siapa? Hahahaha

    BalasHapus
  3. "kau" itu masih ambiguitas atau person absurditas yang tak gampang untuk direka......

    BalasHapus

Segala kritik dan saran silahkan diposkan di sini