Kamis, 27 Februari 2014

Memecah Waktu

beranda yang kita singgahi kemarin masih menunggu bingkisan cerita

biar tak usang alang-alang dan bambu yang setia pada hujan dan terik.

padanya kita rekatkan semua nafas dan keringat sepulang sekolah.

 

memori kita adalah seragam putih merah yg dekil

berlubang pula, dan kita tambal sulam dengan cerita

aksara-aksara, bilangan-bilangan, juga cambuk rotan

bahkan kerikil kecil yg setia mencumbui lutut-lutut kotor nan lucu.

benarkah rotan itu berujung emas??

apa kerikilmu telah menetaskan mutiara??

aku butuh itu, sekali lagi

…….

dia yg setia menyesakkan kepalaku dengan huruf dan angka.

(Penfui, 14 Maret 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala kritik dan saran silahkan diposkan di sini